Pada saat ini banyak sekali
bermunculan program di televisi yang bertemakan edukasi. Salah satunya adalah
Laptop Si Unyil. Mungkin anak-anak jaman sekarang sebagian tidak mengetahui
tentang sosok boneka Si Unyil itu. Sebuah boneka yang lucu dan baik hati serta
mempunyai teman yang banyak. Dalam artikel ini penulis mencoba menuliskan
sejarah sosok boneka Si Unyil yang menjadi anak-anak.
Sosok boneka yang bernama Si
Unyil lahir atau muncul di era 1980-an. Pada saat itu hiburan masih didominasi
hiburan dari televisi dan stasiun TV yang ada hanya stasiun TVRI. Sebagian
besar keluarga di Indonesia menghabiskan waktunya untuk menonton hiburan
televisi yang ditayangkan oleh TVRI. Salah satu tayangan yang ditunggu
khususnya anak-anak adalah tayangan Si Unyil. Tayangan ini adalah film boneka
yang diproduksi oleh PPFN (Perum Produksi Film Negara). Baik anak-anak maupun
orang tua, semua suka film tersebut, karena banyak pesan moral yang diambil
dari tayangan tersebut.
Pada awal kemunculannya, film
boneka Si Unyil menjadi primadona anak-anak pada saat itu. Film boneka tersebut
telah menjadi hiburan banyak keluarga di Indonesia. Stasiun TVRI telah menjadi
hiburan, karena pada saat itu mall-mall belum ada banyak seperti saat ini. Film
Si Unyil akan dibuka dengan adegan Si Unyil dan kawan-kawannya melakukan
hompimpa, lalu terdengar ada yang berteriak: Unyil... kucing…! Kemudian theme
song Si Unyil pun diperdengarkan. Nama-nama tokoh satu persatu muncul di layar
TV. Hampir semua anak hafal dengan tokoh-tokoh yang ada di Si Unyil. Film
boneka yang tayang setiap hari Minggu tersebut, telah menjadi salah satu
program yang ditunggu anak-anak, sehingga mereka hafal dengan para tokoh yang
berperan di film boneka tersebut. Ada Ucrit dan Usro, kedua nama ini sahabat
kentalnya Unyil. Kemudian ada Pak Raden yang punya sifat sangat pelit, dan
paling malas kalau diajak kerja bakti. Alasan yang selalu dipakai Pak Raden
adalah penyakit encoknya yang lagi kumat. Pak Ogah dan Pak Ableh, dua tokoh
yang mewakili kaum tunakarya alias pengangguran dan suka duduk-duduk di pos
ronda dan kalau ada orang yang lewat tak jarang dipalak. Tokoh-tokoh lain yang
tak kalah terkenal misalnya Kinoy, Melani, Meilani, Bunbun (adiknya Melani),
Cuplis, Pak Lurah, Bu Guru, Mbah Bejo, Mbok Bariah dan lain-lain.
Cerita dalam Si Unyil sangat
membumi, karena memang diambil dari kejadian sehari-hari masyarakat Indonesia.
Di sana diajarkan bagaimana menghargai orang tua, bagaimana menyelesaikan suatu
masalah, bagaimana bertoleransi antar umat beragama dan antar etnis, dan
sebagainya. Program-program pemerintah seperti keluarga berencana, hidup sehat,
wajib belajar pun tersosialisasi melalui film boneka Si Unyil ini.
Pencipta boneka si Unyil, Drs
Suyadi alias Pak Raden, punya cerita di balik sosok Unyil yang memakai sarung
dan peci. Menurut Pak Raden, sarung dan peci disematkan di Unyil sebagai ciri
khas anak Indonesia. “Supaya terlihat Indonesia, kasih saja peci. Kasih baju
koko, selempang sarung. Supaya orang jangan mengira ini anak Filipina, anak
Myanmar, atau anak mana. Kalau peci, sarung itu pasti Indonesia,” kata Pak
Raden, Ahad, 11 Maret 2012.
Pada akhirnya di tahun 1979,
Direktur Perum Produksi Film Negara G Dwipayana menggagas sebuah film untuk
anak-anak Indonesia, karena anak-anak Indonesia membutuhkan sebuah tayangan
yang mengandung unsur pendidikan. Dwipayana akhirnya menggandeng Pak Raden dan
Kurnain Suhardiman. Pak Raden dan Kurnain kemudian mengusulkan film boneka dan
disetujui Dwipayana. Sebelum diajak bekerja sama dengan PFN, Kurnain pernah
membuat cerita bersambung dengan tokoh utama Unyil. Akhirnya Kurnain
mengusulkan agar Si Unyil menjadi tokoh sentral di film boneka tersebut.
Kurnain adalah seorang penulis
dan sutradara, dia mendapatkan tugas sebagai pengarang skenario sedangkan Pak
Raden bertugas untuk mengkonsep boneka dari sisi desainnya.“Unyil tuh asli anak
Indonesia. Dia enggak boleh mancung. Dia enggak boleh putih. Harus sawo matang.
Raut mukanya harus Indonesia. Jangan sampai mirip indo-indo. Itu dari visual
bentuknya,” ujar Pak Raden.
Pencipta boneka Si Unyil yaitu
Pak Raden telah tiada, namun karya-karyanya masih bisa dinikmati oleh generasi
muda negeri ini. Dahulu Si Unyil merupakan film boneka, sekarang boneka
tersebut tampil beda dalam sebuah program televisi swasta, yaitu Laptop Si Unyil.
Program tersebut masih bercerita seputar ilmu pengetahuan yang sangat
dibutuhkan oleh masyarakat.
0 comments:
Post a Comment